Legislator PKB Ajak Semua Pihak Selamatkan Habitat Badak Jawa
Badak Jawa adalah salah satu hewan yang paling terancam punah di dunia. Saat ini, hanya ada sekitar 80 ekor badak jawa yang bertahan hidup, dan habitat utama mereka terletak di Taman Nasional Ujung Kulon di Banten, Indonesia.
Fakta yang lebih mengkhawatirkan adalah badak jawa tidak ditemukan di tempat lain di dunia, sementara populasi yang ada di Vietnam telah dinyatakan punah. Oleh karena itu, menjaga habitat badak jawa di Ujung Kulon adalah tanggung jawab bersama kita untuk mencegah kepunahan spesies yang langka ini.
Menanggapi kebutuhan mendesak untuk pelestarian badak jawa, Anggia Erma Rini menjelaskan bahwa Taman Nasional Ujung Kulon memiliki peran yang sangat penting dalam mempertahankan habitat mereka. Dalam kunjungannya, Anggia Erma Rini menggarisbawahi bahwa kita harus berusaha keras untuk menjaga agar populasi badak jawa tetap ada, lestari, dan terproteksi dari ancaman kepunahan.
“Taman nasional punya peran yang luar biasa untuk mempertahankan habitat badak jawa. Dimana saat ini populasi badak jawa hanya ada 80 ekor, dan itu hanya satu-satunya di dunia. Ada di Vietnam tapi sudah di dinyatakan punah. Oleh karena itu kita perlu banyak usaha yang harus dilakukan supaya tetap ada, tetap Lestari, tetap terproteksi sehingga tidak punah," ungkap Anggia Erma Rini.
Dalam upaya pelestarian ini, dukungan dalam bentuk anggaran memainkan peran kunci. Wakil Ketua Komisi IV DPR RI ini menegaskan bahwa anggaran yang memadai dapat digunakan untuk konservasi taman nasional tidak hanya di Ujung Kulon, tetapi juga secara nasional. Dalam konteks ini, masyarakat yang tinggal di sekitar Taman Nasional juga memiliki peran penting.
Kenyataannya, dukungan anggaran untuk penanganan taman nasional belum mencapai tingkat yang diharapkan. Oleh karena itu, Anggia Erma Rini mendorong keterlibatan masyarakat dalam upaya pelestarian ini. Masyarakat yang tinggal dekat dengan Taman Nasional dapat menjadi penunjang yang sangat berharga dalam menjaga habitat badak jawa.
Anggia Erma Rini juga menyoroti pentingnya mengedukasi masyarakat dan mengajak mereka untuk berperan aktif dalam melindungi Taman Nasional dan habitat badak jawa. Ia menyadari bahwa upaya pelestarian tidak dapat hanya mengandalkan aparat penegak hukum atau pihak berwenang saja. Masyarakat perlu diberdayakan dan diajari bagaimana cara menjaga lingkungan mereka sendiri.
"Terhadap bagaimana masyarakat bisa diedukasi bisa diajak untuk ikut melindungi. Jadi enggak cukup tangannya GAKKUM, gak cukup tangannya teman teman dari KLHK untuk melindungi atau memproteksi taman nasional gitu. Oleh karena itu harus masyarakat itu butuh diajari bagaimana caranya," sambungnya.
Menurut legislator asal Jatim VI, memberdayakan masyarakat sekitar hutan menjadi kunci keberhasilan dalam menjaga Taman Nasional dengan baik. Langkah-langkah ini tidak hanya berupa retorika, tetapi juga implementasi nyata untuk menjaga lingkungan kita.
